Pernikahan Rasulullah Dengan Zainab binti Jahsy

Pernikahan Rasulullah Dengan Zainab binti Jahsy

 AL-KISAH

Ketika Allah berfirman:

وَإِذْ تَقُولُ لِلَّذِي أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِ وَأَنعَمْتَ عَلَيْهِ أَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَاتَّقِ اللهَ وَتُخْفِي فِي نَفْسِكَ مَااللهُ مُبْدِيهِ وَتَخْشَى النَّاسَ وَاللهُ أَحَقُّ أَن تَخْشَاهُ

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: “Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu Menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. (QS. Al-Ahzab: 37)

Maka mayoritas ahli ahli tafsir banyak menukil dari Nabi tentang sebab pernikahan Nabi dengan Zainab dan tentang sesuatu yang disembunyikan oleh Nabi dalam hatinya. Mereka menyebutkan bahwa Nabi pernah mendatangi rumah Zaid bin Haritsah untuk mencarinya, tetapi ternyata dia sedang keluar rumah. Tiba-tiba Nabi melihat Zainab binti Jahsy tengah berdiri mengenakan kerudung, dan dia adalah termasuk wanita Quraisy yang paling cantik, Nabi-pun tertarik dan jatuh cinta padanya, kemudian beliau pergi seraya mengatakan “Maha suci Allah, Dzat Yang membolak-balik hati”. [1]

Ibnu Jarir meriwayatkan dengan sanadnya dari Qotadah bahwa beliau mengatakan: “Yang disembunyikan oleh Nabi dalam hatinya adalah harapan seandainya Zaid menceraikannya”.[2]

 DERAJAT KISAH

BATHIL. Kisah ini secara sanad adalah bathil sebagaimana ditegaskan oleh para ulama, di antaranya:

1. Imam Ibnul Arobi berkata: “Riwayat-riwayat ini semuanya sanadnya jatuh dan bathil”.[3]

2. Imam Ibnu Katsir berkata: “Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim menyebutkan atsar-atsar dari salaf tentang hal ini, kami tidak ingin mencantumkannya di sini karena semua itu tidak shohih”.[4]

3. Syaikh Dr. Muhammad Abu Syuhbah berkata bahwa kisah ini bathil, tidak memiliki penguat dari dalil maupun akal dan kisah ini hanyalah buatan musuh-musuh agama. Oleh karenanya kisah ini tidak disebutkan kecuali ahli tafsir dan ahli sejarah yang hanya meriwayatkan semua berita baik yang shahih maupun lemah dan tidak ada dalam kitab-kitab hadits yang terpercaya”. Selanjutnya beliau mengatakan: “Kesimpulannya, kalau memang kisah ini keadaannya seperti yang anda lihat, tidak memiliki sanad dan bertentangan dengan kehidupan Rasulullah, maka tidak tersisa kecuali bahwa kisah ini adalah palsu”.[5] [6]

MENGKRITISI MATAN KISAH

Kisah ini dimanfaatkan secara baik oleh orang-orang kafir dan sejawatnya dari orang-orang yang memiliki penyakit dalam hatinya bahwa Rasulullah sangat mementingkan kebutuhan seksual sehingga sampai hati menyuruh anak angkatnya sendiri menceraikan istrinya agar dia bisa menikahi istrinya hanya sekedar untuk kepuasan seksual!!.

Subhanallah, alangkah kotornya ucapan yang keluar dari mulut mereka! Mereka tidak mengucapkan kecuali kedustaan! Tahukan mereka bahwa seandainya Nabi menikahi karena kebutuhan seksual semata niscaya beliau akan memilih para gadis yang lebih cantik?! Tahukah mereka bahwa Nabi sudah sering melihat Zainab sejak kecilnya?! Lantas, apakah masuk akal kalau Nabi melakukan hal itu baru setelah pernikahan dia dengan Zaid?! Sesungguhnya akal manusia sehat pasti akan mengingkari hal ini. Nabi Muhammad adalah seorang Nabi yang dikenal di tengah-tengah kaumnya memiliki akhlak yang mulia dan tinggi, amanah dan jujur sehingga mendapatkan pujian langsung dari Allah? Lantas, mungkinkah setelah itu beliau memiliki hubugan rusak seperti itu?!

Barangsiapa yang mau adil dan mempelajari sejarah sebab pernikahan dan poligami Rasulullah, niscaya dia akan mengetahui secara pasti bahwa pernikahan beliau dan poligami beliau dibangun di atas hikmah-hikmah yang mengagumkan seperi penyebaran Islam, membantu wanita janda yang lemah, menjelaskan sebuah hukum syari’at dan lain sebagainya, jadi bukan hanya sekadar kepuasan seksual semata.Wallahu A’lam.[7]

 TAFSIR YANG BENAR

Pendapat yang benar bahwa maksud sesuatu yang disembunyikan dalam hati Nabi Muhammad adalah berita Allah kepada beliau bahwa Zainab kelak akan menjadi istrinya.

Imam az-Zuhri berkata: “Jibril turun kepada Nabi memberitahukan kepada beliau bahwa Allah akan menikahkannya dengan Zainab binti Jahsy, itulah yang disembunyikan oleh Rasulullah dalam hatinya”.[8]

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Kesimpulannya bahwa yang disembunyikan oleh Nabi adalah berita Allah bahwa Zainab binti Jahys akan menjadi istrinya, sedangkan yang membuat beliau menyembunyikan hal itu adalah karena beliau khawatir omongan orang bahwa beliau menikahi istri anaknya. Allah ingin membatalkan keyakinan Jahiliyyah seputar hukum anak angkat dengan cara yang tidak ada yang lebih dahsyat daripada praktek nyata untuk menikahi mantan istri anak angkatnya yang dilakukan sendiri oleh imam kaum muslimin sehingga lebih mudah diterima oleh mereka”.[9]

 Faedah: Dr. Zahir ‘Awwadh al-Alma’i memiliki pembahasan menarik dan bagus tentang kisah ini dengan judul “Ma’al Mufassirin wal Mustasyriqin Fii Zawaj Nabi bi Zainab binti Jahsy Dirosah Tahliliyyah”.[10]

[1]  Lihat Ma’alim Tanzil 3/531 oleh al-Baghowi, Ath-Thobaqot Kubro 8/101, Tarikh Ibnu Jarir 3/43.

[2]  Tafsir Ibnu Jarir 22/13. Hal senada juga terdapat dalam Al-Kasyaf 3/237 oleh az-Zamakhsayri dan Mafatihul Ghoib 25/212 oleh ar-Rozi.

[3]  Ahkamul Qur’an 3/1543.

[4]  Tafsir Al-Qur’anil Azhim 6/424.

[5] Al-Israiliyyat wal Maudhu’at Fii Kutub Tafsir hlm. 323-328.

[6]  Zaujat Nabi hlm. 65-66 oleh Ummu Abdirrahman Ahmad bin Sulaiman.

[7]  Lihat Fiqhu Ta’addu Zaujat halm. 6 oleh Syaikh Musthofa al-Adawi.

[8]  Tafsir Al-Qosimi 13/4868.

[9]  Fathul Bari 8/524.

[10] Penulis banyak mengambil manfaat pembahasan ini dari kitab “Al-Aqwal Syadhah Fi Tafsir”  hlm. 109-112 oleh Syaikhuna Dr. Abdurrahman bin Shalih ad-Dahsy.

Baca Juga Artikel Terbaru

2 Thoughts to “Pernikahan Rasulullah Dengan Zainab binti Jahsy”

Leave a Comment