YUK, PUASA ‘ASYURA
Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi
Puasa ‘Asyura sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
“Puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Al-Muharram.” (HR.Muslim: 1982)
Hadits ini sangat jelas sekali bahwa puasa sunnah yang paling afdhal setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram.
Diantara ‘keutamaan puasa ‘Asyura adalah menghapus dosa satu tahun yang lalu.’ Rasulullah ﷺ bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Puasa ‘Asyura aku memohon kepada Allah ﷻ agar dapat menghapus dosa setahun yang lal”. (HR. Muslim: 1162)
Adapun sifat puasa Asyura, ada tiga tingkatan:
1. Berpuasa sebelum dan sesudahnya. Yaitu tanggal 9-10-11 Muharram. Dan inilah yang paling sempurna.
2. Berpuasa pada tanggal 9 dan 10, dan inilah yang paling banyak ditunjukkan dalam hadits.
3. Berpuasa pada tanggal 10 saja.
Adapun berpuasa hanya tanggal 9 saja tidak ada asalnya, keliru dan kurang teliti dalam memahami hadits-hadits yang ada. (Lihat Zadul Maad Ibnul Qoyyim 2/72, Fathul Bari 4/289, Tuhfatul Ahwadzi 3/526)