MENUJU INDONESIA YANG AMAN

MENUJU INDONESIA YANG AMAN

Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi

Tidak ragu lagi bahwa keamanan merupakan kenikmatan besar dan kebutuhan primer bagi pribadi, masyarakat dan negara, bahkan keamanan bagi manusia lebih penting daripada kebutuhan pangan.

Oleh karenanya, Nabi Ibrahim dalam do’anya lebih mendahulukan keamanan daripada pangan.

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. (QS. Al-Baqarah: 126)

Nabi bersabda:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِيْ سِرْبِهِ، مُعَافَى فِيْ جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوْتُ يَوْمِهِ، فَكَأنَّمَا حِيْزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

Barangsiapa yang hidup secara aman perjalanannya, sehat badannya, memiliki makanan setiap harinya, maka seakan-akan terkumpul padanya nikmat dunia.
(HR. Timidzi 2346, Ibnu Majah 4141. Lihat Shohihul Jami’ 6042).

Perhatikanlah, bagaimana keamanan lebih didahulukan daripada kebutuhan pangan, sebab mungkinkah seorang akan merasakan lezatnya makanana bila dia diselimuti oleh ketakutan dan kecemasan?!!.

Hanya saja, ada pertanyaan penting yang perlu kita perhatikan bersama: Bagaimanakah cara mendapatkan keamanan suatu negara? Apakah dengan kepongahan dan kesombongan? Apakah dengan persenjataan canggih yang banyak dan alat-alat modern yang jeli?! Tidak, sekali-kali tidak, keamanan tak hanya didapatkan dengan cara seperti ini. Bukankah negara-negara kafir memiliki alat-alat modern yang canggih tersebut? Lantas kenapa negara-negara tersebut masih merasakan hilangnya keamanan dan ketentraman? Karena alat-alat modern tersebut tidak cukup sebagai kiat meraih keamanan tanpa adanya kiat-kiat lainnya yang disebutkan oleh Allah, yaitu:

1. Mentauhidkan Allah dalam ibadah dan tidak menyekutukanNya sedikitpun.

Allah berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-An’am: 82)

2. Menegakkan hukum Islam bagi orang-orang yang melanggar

Seperti hukum potong tangan bagi pencuri, cambuk atau rajam bagi pezina, qishosh bagi pembunuh dan lain sebagainya. Rasulullah bersabda:

حَدٌّ يُعْمَلُ بِهِ فِى الأَرْضِ خَيْرٌ لأَهْلِ الأَرْضِ مِنْ أَنْ يُمْطَرُوا أَرْبَعِينَ صَبَاحًا

Suatu hukum yang ditegakkan di bumi lebih baik baginya daripada diberi hujan selama empat puluh hari. ( HR. Nasai 4904, Ibnu Majah 2538. Lihat Shohihul Jami’ 3130)

3. Memerintahkan kebaikan dan mencegah kemunkaran.

Allah berfirman:

وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ.

الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (QS. Al-Haj: 40-41)

Karena dengan ditegakkannya amar ma’ruf nahi munkar berarti memberantas kemunkaran yang merupakan faktor utama hilangnya keamanan.

4. Mensyukuri nikmat Allah

Syukur nikmat yaitu dengan memuji Allah secara lisan dan mengakuinya dalam hati serta menggunakannya dalam ketaatan kepada Allah. Adapun apabila suatu bangsa tidak bersyukur kepada Allah, maka jangan heran bila Allah menggantikan keamanan menjadi kepanikan. Allah berfirman:

وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍۢ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلْجُوعِ وَٱلْخَوْفِ بِمَا كَانُواْ يَصْنَعُونَ

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (QS. An-Nahl: 112)

Kita memohon kepada Allah agar memberikan kekuatan dan kemudahan kepada kita semua untuk mewujudkan kiat-kiat di atas sehingga terwujudlah keamanan dan ketentraman yang kita dambakan semua. Amiin.

(Disadur dari kitab Al-Bayan Li Akhto’i Ba’dhil Kuttab oleh Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan 3/60-61 dan risalah Amnul Bilad karya Syeikh Abdur Razzaq Al Badr)

Baca Juga Artikel Terbaru

Leave a Comment